Senin, 25 Mei 2015

Kontes Batu Gambar edisi 1 "Kantong Semar"



Beberapa foto finalis batu gambar di grup fb "batu akik gambar pictorial agate"  Mei 2015



batu akik gambar kantong semar

batu gambar kantong semar

batu akik kantong semar


batu kantong semar

akik gambar kantong semar

batu gambar kantong semar


kantong semar

batu akik gambar pictorial agate kantong semar

batu gambar pictorial agate kantong semar
pictorial agate kantong semar

batu gambar kantong semar

batu akik gambar kantong semar

Kamis, 21 Mei 2015

Egoisme Penghobi Batu Bergambar

batu gambar ikan

batu akik gambar siluet ikan

akik gambar ikan

batu akik ikan

batu gambar ikan

batu akik gambar ikan

batu gambar ikan

batu akik gambar ikan

batu akik gambar ikan
batu gambar ikan

batu gambar ikan

batu gambar ikan

batu gambar ikan

batu gambar ikan


batu gambar ikan & berair


Batu bergambar merupakan produk hobi yang tergolong fenomenal dan tidak membosankan. Karena produkl batu bergambar sangat pribadi maka umumnya para penggemar/kolektor menjadi egoisme. Sebagai contoh gambar sebagaimana gambarannya manusia dan binatang yang dalam tataran tidak memenuhi kelayakan dari segi proporsionalitas dan anatominya justru oleh kolektornya dikembangkan sebagai gambar yang sesuai gambarannya manusia maupun binatang. Tidak jarang kolektor yang egoismenya tinggi memaksa gambar yang ada pada batu (agate, jaspis, calsedon dll) miliknya seperti gambar yang dia maksudkan. Oleh karena khalayak mempersepsikan gambar koleksinya dengan beragam makna maka kolektor yang egois tinggi menjelaskan tentang guratan-guratan anatomis gambar yang dia maksudkan sendiri sementara khalayak  hanya menanggapi dengan angguk kepala tanpa makna apapun.

Egoisme pada kolektor batu bergambar itulah yang acapkali yang menyebabkan kegagalan untuk memiliki batu bergambar yang memenuhi kelayakan. Akibatnya dalam jangka panjangnya koleksi batu bergambar milik kolektor yang egois hanya sekadar memuaskan dirinya sendiri. Padahal batu bergambar adalah karya seni yang memiliki nilai yang tidak terkirakan dan dalam jangka panjang menghasilkan nilai ekonomi yang relatif tinggi. Oleh karena hal itulah para penggemar batu bergambar/kolektor harus memiliki semangat demokratisasi dengan mengembangkan nilai-nilai penghargaan atas gambar. Memang selama ini belum ada standar kelayakan gambar. Namun setidaknya kita yang bertahun-tahun mengkoleksi batu bergambar  dapat menuangkan realitas empirik dan realitas fakta atas gambar pada batu bergambar tersebut. Menurut saya, standar kelayakan gambar pada batu bergambar harus memenuhi  kaidah anatomisnya, proporsionalitasnya, ekspresinya, bahkan harus memenuhi jenis aliran gambarannya seperti gambar realiasme, abstrak, surialisme, ekspresionisme dll, dan mengembangkan teknis sket/pembingkaian (metode framingnya)  estetikannya.

Sebenarnya standar kelayakan adalah prinsip dasar dalam pengkoleksian batu bergambar. Pasalnya setiap saat para penggemar/kolektor batu bergambar berburu batu bergambar. Begitu selesai digosok dan dibingkai batu bergambar tidak jemu-jemunya dipandangi oleh kolektornya. Malahan banyak kolektor memandangi koleksinya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya tanda akan adanya kebesaran dari Tuhan YME yang menciptakan gambar-gambar alami itu. Bahkan yang seringkali terjadi adalah bahan batunya dibolak-balik oleh kolektor itu sendiri. Dimungkinan yang dicari adalah varian-varian gambar lainnya, apakah gambarannya manusia, bintang, dan benda lainnya.

Pendek kata seseorang yang sudah terpana pada batu bergambar sampai ke tulang sungsumnya, niscaya kegiatan lainnya akan terkalahkan. Bisa jadi penggemar/kolektor cenderung menggosok-gosok batunya sementara lingkungan keluarganya diabaikan. Atau kolektor memotret batu bergambar koleksinya lalu hasilnya didiskusikan dengan istri, anak-anaknya, sanak saudara dan bahkan dengan tetangga, dan kolektor batu bergambar lainnya.

Tidak jarang seorang penggemar/kolektor batu bergambar menguji nilai gambar apakah sesuai dengan gambarannya manusia, binatang dan benda lainnya dengan memamerkan ke sejumlah anak-anak usia bawah lima tahun (Balita). Begitu anak-anak Balita mampu menyebut gambar pada batu bergambar sesuai dengan yang dimaksudkan penggemar/kolektor maka berhasilah tujuan untuk mengoleksi batu bergambar.

Selama ini gambar-gambar  yang gampang dicerna oleh banyak mata adalah gambar yang ngeblok. Baik ngebloknya pada gambar dalam, transparan, dan gambar permukaan. Apalagi warna batu bergambar ngeblok itu kontras dan warna warni. Ada kandungan warna hitamnya, putihnya, hijau, kuning, merah, hitam, dan kesemua warna akrab disebut panca warna.

Meskipun kualitas gambar dapat dikedepankan sebagai bagian dari kesadaran namun kalau teknik framing atau pembingkaiannya kurang diperhatikan maka ekspresi sudut gambarnya  akan  enyebabkan kurang menarik untuk dipandang orang lain. Di sinilah para penggemar/kolektor harus mampu  menghilangkan egosime sektoralnya. Artinya apresiasai diri seseorang tidak dapat dijadikan sebagai penguji kebenaran akan gambar. Gambar pada batu bergambar menjadi bernilai tinggi manakala khalayak luas memberikan apresiasi, sambutan hangat, rasa hormat, penghargaan, bahkan acungan tangan jempol sampai ucapan ciamik soro, buaaaaaaagus, huebat. Dan ditawarkan dengan harga berapa?  


Sumber:

http://teraskota.blogspot.com/2012/08/egoisme-kolektor-batu-bergambar-gambar.html

Senin, 18 Mei 2015

Kualifikasi Batu Gambar Bernilai Tinggi


batu gambar



Bahan batu bergambar, di antaranya agate (akik) tergolong melimpah, khususnya di bumi Indonesia. Sebut saja bahan batu akik  yang terkenal yaitu dari wilayah  Garut, Bung Bulan, Karang Nunggal (Propinsi Jawa Barat), atau dari Pacitan, Sawo - Ponorogo (Provinsi Jawa Timur), atau dari Pulau Bacan, Halmahera (Provinsi Maluku Utara), atau Aceh Utara, Kalimantan, dan Surmatra Utara, kesemuanya dalam jumlah puluhan ribu ton digali secara berkesinambungan sejak puluhan tahun silam. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa banyak jumlah batu bergambar yang memiliki nilai keterukuran secara proporsional, sesuai dengan anatomis gambararannya manusia, binatang, dan benda-benda lainnya, yang benar-benar terukur dan terstandarisasi baik dari bahan dan kualifikasi gambar-gambarnya yang berhasil  diproduksi oleh penggemar batu bergambar/kolektor di muka bumi ini? Ternyata batu bergambar sulit didapatkan meskipun bahan bakunya melimpah.

Apakah gambar semata yang menyebabkan harga batu bergambar melangit alias sangat mahal? Memang banyak penggemar batu bergambar/kolektor yang narsis, yaitu mengagungkan koleksi batu bergambarnya amat sangat bagus.  Padahal kalau dikaji secara mendalam dengan teknis pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif, termasuk dengan pengukuran akademis, justru batu bergambar yang dimaksudkan dapat berada pada takaran kelas tanggung dan belum mencapai kelas utama ataupun sempurna/excelent.

Ada beberapa indikaor yang dapat mengetengahkan batu bergambar berharga sangat mahal, di antaranya senilai Rp 1 miliar sampai Rp 5 Miliar. Indikator  yang umum yang sering diketengahkan  kolektornya yaitu nilai  fenomena batu bergambar yang hanya satu-satunya di dunia (only one in the world) dan gambar yang dimaksud menyerupai gambarannya benda (bisa manusia, binatang, dan benda lainnya) yang terkait dengan mitolosi sebuah keyakinan. Atau gambarannya manusia, binatang, dan benda lainnya yang disebut sesuai dengan budaya yang berkembang di wilayah lokal atau regional saja.

Padahal apapun di dunia yang mencitrakan sebuah benda termasuk batu bergambar yang dikatakan bernilai tinggi, berkualitas  harus dapat ditentukan ukuran-ukurannya secara obyektif dan subyektif  dan ukuran itupun harus mengedepankan pemikiran akademis. Misanya anatomi gambarnya manusia, binatang dan benda lainnya sesuai dengan ukuran gambarannya, sesuai proporsionalitasnya, sesuai  dengan obyek apa adanya, baik silhoutte atau ekspresi,  gambarannya manusia, binatang, dan benda lainnya sesuai dengan backgroundnya, komposisi warnanya, presiasinya, atau ekspresinya, dan bahkan gambarannya manusia, binatang dan benda lainnya sesuai dengan obyek yang dimaksudkan sehingga gambar satu maksud, satu arti, satu makna. Di samping itu gambarannya manusia, binatang, dan benda lainnya ada yang di dalamnya batu akik (kualitasnya transparan) dan ada yang dipermukaan.

Di kalangan penggemar batu bergambar justru gambar manusia, binatang dan benda lainnya yang berada di dalam batu dan tidak terhalang  korosi atau kotoran atau gambar lainnya maka batu bergambar itulah yang bernilai sangat mahal. Apalagi kalau menyiratkan aneka warna.

Kesimpulannya bahwa batu bergambar sesuai dengan kreteria atau batasan sebagaimana yang diketengahkan di atas itulah yang dikategorikan sempurna  yang dapat ditawarkan dengan harga tinggi sampai miliaran rupiah atau ratusan ribu dollar Amerika Serikat. Menyinggung besar kecilnya bentuk batu bergambar, apakah dibentuk besar untuk kepala ikat pinggang, liontin, atau bentuk kecil untuk cincin, dan gelang? Kesemuanya bergantung dari selera penggemar batu bergambar/kolektor itu sendiri. (deka)



Sumber:

http://totalkaryamandiri.blogspot.com/2013/04/batu-akik.html

Senin, 11 Mei 2015

Keindahan Batu Gambar


Keindahan Batu Gambar

11. akik unik

10. batu motif unik segitiga

09. batu akik merah putih

08. batu akik angka 8 double

07. batu combong sodolanang
06. batu akik unik

06. batu unik seperti ada akar kayu dalam batu

05. batu gambar bintang

04. batu gambar kepala buaya

03. batu akik unik tugu kontrasepsi

02. batu gambar kupu-kupu

01. batu gambar kuda laut



Batu gambar atau AGATE ( batu Akik ) banyak ditemukan di Bumi Pertiwi Indonesia diantaranya di daerah Pacitan, Jawa Timur - Garut, Jawa Barat, daerah Nusa Kambangan dan tentunya masih banyak lagi daerah penghasil batu gambar di Indonesia yang belum terpetakan. Keberadaan batu gambar (akik) yang merupakan salah satu hasil tambang nasional selama ini belum digarap oleh bangsa Indonesia secara maksimal, hal itu dikarenakan batu gambar sebagai batu permata bernilai tinggi saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas dibandingkan dengan batu permata hasil tambang bangsa lain yang secara faktual dapat membawa kelayakan hidup bagi anak bangsanya diantaranya: BATU OPAL dari Australia, BATU GIOK dari Cina, dan batu permata lainnya seperti Zamrud, Rubby Myammar, Amatis, dan Berlian Eropa. Dari sisi keindahan seninya, batu gambar Indonesia ( akik ) sesungguhnya memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan mempunyai keunggulan komparatif yang dapat dibanggakan dibandingkan dengan batu permata hasil produksi bangsa lain yaitu :

1. LUKISAN ALAMI, BERNILAI SENI TINGGI.
Batu-batu gambar Indonesia memiliki gambar alami dengan corak warna yang indah dan eksotik, dilukis oleh alam - menyatakan keagungan TUHAN dan dapat dinikmati secara kasat mata, tidak perlu menggunakan alat Bantu. Hal ini seharusnya menjadikan batu gambar Indonesia bernilai seni sangat Tinggi.

2. TIDAK ADA DUANYA ( TIDAK ADA KEMBARANNYA )
Gambar alami yang terbentuk didalam batu gambar antara satu dengan lainnya tidak bisa sama ( tidak ada kembarannya ), sehingga dapat dikatakan sebagai “sebuah benda seni alami yang eksklusif”

3. MITOS
Adanya unsur Mitologi ( mitos ) yang mengiringi sebuah batu gambar yang bercerita seputar cinta kasih, kedamaian, kesuburan, kesabaran, tolak bala, wibawa, keberuntungan dan sebagainya menjadikan sebuah batu gambar memiliki daya tarik dan keunggulan 

a. Diperlukan waktu geologi jutaan tahun untuk terbentuknya mineral menjadi “sebuah batu“, dari umur terbentuknya kita dapat membayangkan berapa besar energi yang terbawa dalam sebuah batu. Setiap batu alam memiliki pola yang unik dan warna yang bervariasi dan tidak ada kembarannya didunia-ini adalah senilukis alami sebuah maha karya alam.

b. Untuk mendapatkan sebuah gambar yang unik dan langka didalam sebuah batu, diperlukan citarasa seni yang tinggi dan tehnik yang sangat kreatif , seringkali sebuah bongkahan batu yang ditambang dan diproses ( diiris, dan diasah ) beberapa kali tidak menampakkan motif atau gambar apapun,bahkan pada kasus tertentu gambar yang telah tampak dapat menghilang pada proses tahap 3 atau tahap 4 , pada tahapan ini diperlukan sebuah ketelitian, kehati-hatian, dan tentunya sebuah faktor yang sangat dominan dalam proses ini, yaitu faktor : keberuntungan. artinya gambar yang didapatkan dalam sebuah batu merupakan “sebuah garis keberuntungan “ Luar biasa......!!! Itulah sekelumit proses cara mendapatkan sebuah batu gambar.


Sumber:

https://www.facebook.com/permalink.php?id=227599820624394&story_fbid=681304091920629

Minggu, 10 Mei 2015

Batu Bergambar Untuk Mata Cincin Dan Liontin













Selama ini ukuran besar-besaran batu bergambar, baik untuk liontin maupun kepala ikat pinggang atau gesper  menjadi fenomna karena dapat dengan mudah gambar-gambar dikomunikasikan ke tengah khalayak luas. Akan tetapi batu bergambar dalam bentuk mata cincin yang memang serasa sangat pribadi, invidual, justru memiliki kelebihan bila dibanding dengan batu bergambar dalam bentuk liontin ataupun gesper. Mengapa?  Secara teknis ukuran besar batu bergambar mudah untuk diatur lebih lanjut, baik diperkecil maupun dicari alternatif gambar lainnya. Apalagi pemotongan batu bergambar menjadi ukuran lebih kecil dan bila penggosokannya tidaklah terlalu mahal. Memang banyak penggemar batu bergambar berpandangan bahwa mencari gambar-gambar ukuran besar lebih mudah dan tidak terlalu banyak konsentrasi. Akan tetapi setelah batu bergambar digosok dan membentuk liontin atau gesper maka dibutuhkan tempat yang setidaknya menjamin batu bergambar tersebut aman.

Berbeda dengan ukuran kecil batu bergambat khususnya untuk mata cincin. Selain butuh ketelatenan untuk mencari gambar, pun gambar-gambar kecil untuk cincin sangat sulit karena persoalan pada belah dan atom pada batu mineral yang umumnya berbentuk blok-blok dengan garis memanjang dan titik-titiknya dalam jumlah banyak.  Memang batu bergambar dalam bentuk mata cincin memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, khususnya pada saat memframing dan membingkai gambar-gambarnya. Selain itu tingkat resikonya jauh lebih besar ketimbang membentuk ukuran besar batu bergambar. Salah sedikit saja dalam menetapkan gambar dan apalagi salah dalam memframing dan membingkainya maka gambar akan menjadi berubah dan bahkan dapat menghilangkan gambar itu sendiri.


Di samping itu gambar-gambar pada batu dengan ukuran kecil khususnya untuk mata cincin harus mengembangkan wujud  garis dan titik yang  membentuk gambar-gambar menjadi jelas, realis dan setidaknya mengembangkan warna kontras agar mudah disimak oleh penggemar batu bergambar lainnya. Itulah sebabnya jumlah batu bergambar untuk cincin jumlahnya jauh lebih sedikit. lalu muncul pertanyaan. Apakah batu bergambar dalam ukuran cincin lebih mahal ketimbang batu bergambar dalam ukuran besar yaitu ukuran liontin dan gesper? Kesemuanya dikembalikan kepada selera pasar, bukan? (deka)


Sumber:
http://teraskota.blogspot.com/2014/09/mengapa-batu-bergambar-untuk-mata.html